OMPLR - GELOMBANG BARU ORKES KANURAGAN

COMMUNITYARTIST NEWS

Egi OMPLR

1/14/20241 min read

OMPLR - lebih dari sekedar arena singgah belaka, namun mereka adalah perjalanan menuju persinggahan itu sendiri


OMPLR - Apabila hendak dipandang sebagai potret fusi musik, maka OMPLR hadir sebagai gelombang baru orkes kanuragan yang menjembatani tradisi gorong-gorong kampung kota dengan ensemble eklektik yang amat urban dan blingsatan. Komunal supersonik yang terdiri dari seniman lintas dimensi ini, memang identik dengan performance art nyeleneh, yakni suguhan tari, topeng, seni bela diri, ogoh-ogoh hingga adu panco. Sedikit anomali sempalan yang menyemai kerangka utama yang lebih substansial. Baik dalam kanvas rilisan maupun sorotan panggung, mereka menawarkan pengalaman suara, citra, dan makna yang sama besarnya dengan muatan spektakulernya. Mereka adalah salah satu dari sedikit grup orkes tanah air yang menggagas pendekatan tidak umum, dengan luar biasa presisinya dari jangkauan teknik hingga kedalaman ide.

Adapun bila lebih dari sekedar potret komplotan begundal belaka, OMPLR acapkali dinilai sebagai sebuah lanskap perangkul identitas kultural yang menjadi inkubator yang merangsang tumbuh—kembang ide bagi para penggiatnya (ngaro-ngaro yang mati ditelan zaman). Mereka biasa menjadi kolektif teduh—terang bagi ide-ide yang tak mungkin tumbuh di tempat lain. Maupun yang kerap menjadikan OMPLR sebagai weltanschauungnya. Simak beberapa proyek kolaboratif di luar musik seperti: Pameran Foto Behind the Tees, Dokumenter Belantara Beton Jakarta, Rintisan Kompilasi Orkes Bersatu, DJ Kasbon, dll

Setelah melepas trilogi berturut-turut: Belantara Beton Jakarta, Saban Hari, dan Sabda Amblas, dan mengucap sumpah Buto Urban di Cakra Festiva 'Synchronize 2023' silam, OMPLR siap menuntaskan integral kembaranya: menerjemahkan tafsir hidup atas realitas dari level etnos, demos, kratos, hingga kosmos. Kini mereka tengah menjahit pondasi untuk album pratamanya, yang dijanjikan memuat narasi urban yang esensial dan holistik, bertajuk: BABAD TANAH URBAN.

Diinisiasi tahun 2017 akhir oleh seniman visual, ‘Dur (vokalis), Hingga saat ini, Tim Komando OMPLR beranggotakan Meidika ‘Pencot’ Nanda (Bass), Gilang ‘Gepeng’ Fajar (Gitar), Nashirudin ‘Basir’ Affandy (Mandolin), Bhaga ‘Gus’ Kusumo (Suling) dan Priyo 'Budi' Pambudi (Kendang).

Pusat Kebudayaan OMPLR


Related Stories